Sunday, June 16, 2013

HAK ASASI MANUSIA “Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia”

IDENTITAS
KARYA
PEMBATAS BUKU :

(Bagian Belakang)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm
Warna : Background : Merah
  Tulisan : putih

Kami memilih background berwarna merah untuk menonjolkan warna. Warna merah merupakan salah satu warna yang mencolok. Sehingga, orang yang melihatnya tertarik. Disini warna merah yang ditampilkan merupakan merah yang gelap bukan yang terang. Agar orang yang melihat terganggung dengan warnanya. Warna putih dibuat di pada tulisan, untuk menyeimbangkan dengan backgroundnya agar tulisan bisa terbaca. 
Terdapat pula foto orang diatas kertas yang sudah tidak rapi dan terdapat foto tulisan di tangan “Stop Hurting Us” Disini kita ingin menekankan kembali mengenai KDRT yang memiliki dampak buruk dan seharusnya dihentikan karena dapat merusak psikologis dan psikis orang yang menalaminya.
Pada bagian belakang Pembatas buku ini kita menuliskan Undang-Undang HAM supaya semua orang melihat dan mengerti bahwa KDRT merupakan pelanggaran HAM bukan sekedar masalah dalam keluarga.   
PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm

            Diatas ini merupakan pembatas buku dengan foto seorang wanita yang memiliki luka lebam pada mata dan bibirnya. Disini kami memberikan tulisan “Domestic Violence Hurts Everyone” untuk memberi tahu bahwa setiap orang yang pernah mengalami KDRT memiliki “luka” Luka yang kita maksud disini ada dua. Pertama, luka psikis yang dapat dilihat oleh mata orang dan bisa hilang selama beberapa waktu. Kedua, luka psikologis yang tidak bisa dilihat dengan mata tetapi memiliki dampak yang luar bisa sehingga membuat orang tidak bisa melupakan kejadian tersebut.
            Tulisan lain yang berada pada gambar ini adalah “affects those you love” yang artinya efek dari cinta kamu. Sebuah keluarga di bangun dengan rasa cinta. Jika KDRT ini terjadi, apa ini yang disebut cinta? Apa karena cinta kita menerima efek kekerasan? Hal ini lah yang kami bahas disini bahwa cinta yang sebenarnya, tidak ditunjukkan dengan cara KDRT.
            Warnanya kami buat hitam putih untuk fokus pada gambar dan tulisan. Jika diberi warna yang terang, orang yang melihat akan fokus pada warnanya. Selain itu warna hitam dan putih memiliki kesan yang sendu. Jika menggunakan warna, terkesan ceria. Maka disini kami hanya memakai dua warna
PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm

   Gambar diatas menunjukkan laki-laki yang sedang menarik rambut seorang wanita, wanita tersebut terlihat kesakitan. Menurut kami, gambar ini memiliki 2 arti. Pertama, tangan yang menarik rambut dan wanita tersebut kesakitan memilik arti bahwa kekerasan fisik dapat menyakit seseorang, apapun bentuknya. Kedua, gambar tangan yang keluar dari mulut ingin mengatakan bahwa, kata-kata kasar yang keluar dari mulut sama kasarnya seperti menarik rambut wanita tersebut.
            Kata-kata “Are You MAN Enough to STOP violence toward women” Dalam penggunaan bahasa Inggris kata laki-laki dibedakan menjadi dua, yaitu man dan boy. Boy untuk seorang laki-laki yang belum “dewasa” sedangkan Man untuk laki-laki yang sudah “dewasa”. Dewasa dalam hal ini adalah dewasa dalam pikiran. Jika laki-laki itu memang seorang “MAN” seharusnya sebagai kepala keluarga, ia harus melindungi anggota keluarganya, bukan menyiksa. Kata kepala keluarga seharusnya tidak digunakan sembarangan, bukan berarti isteri harus mengikuti semua perintah suami dengan alasan “kepala keluarga” Kepala keluarga harusnya memberikan perlindungan, kehangatan, dan bertanggung jawab.
            Warna yang kami gunakan yaitu hitam dan abu-abu. Alasan kami memilih hanya 2 warna yaitu karena kami lebih ingin menekankan pada action gambar dan tulisannya. Warna abu-abu dipilih dibandingkan warna putih karena warna putih masih memiliki warna yang terang. Dalam gambar ini kami ingin menunjukkan dengan warna yang redup

PEMBATAS BUKU :(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm


Kata-kata dalam gambar ini ingin menjelaskan kepada wanita bahwa “Love Shouldn’t Hurt” Banyak wanita dari kasus-kasus KDRT yang tidak melaporkan ke pihak berwajib karena ia menganggap suaminya mencintai dia. Jika memang suaminya mencintainya, seharusnya ia melindungi istrinya bukan memukuli, bertindak kasar, dan memaki-maki. Jika hal itu terjadi, itu bukan lah cinta dan kejadian tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang harus dilaporkan ke pihak berwajib dan ditindaklanjuti.
            Pada desain ini, kami memberikan sentuhan warna sedikit. Akan tetapi kami menggunakan warna yang gelap, bukan warna yang terang. Supaya terlihat suasana yang menyedihkan, suram, dan redup. Warna tulisan dibuat sedikit lebih terang agar tulisan tersebut bisa dibaca. Akan tetapi, warna yang digunakan bukan warna yang etrlalu terang.



PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
               Lebar : 7 cm

Kata “1.900 Women Die Every Year of Domestic Violence” ingin menunjukkan bahwa masalah kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal yang besar. Banyak wanita yang meninggal setiap tahunnya karena kekerasan ini. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti
 Alasan kami memilih bentuk projek pembatas buku karena setiap orang pasti tidak bisa terlepas dari buku, buku apa saja. Pembatas buku merupakan suatu hal yang penting untuk menandai halaman mana yang penting atau halaman mana yang sudah dibaca. Jadi setiap kali orang membuka buku dan melihat pembatas buku ini, orang-orang menjadi ingat mengenai KDRT yang merupakan pelanggaran HAM
            Jika pembatas buku ini di produksi dalam jumlah yang banyak, maka banyak orang yang mengerti mengenai KDRT dan pelanggaran HAM. Selain itu bisa mengurangi tindakan KDRT yang terus meningkat setiap tahunnya.
PROJEK 2 MUG

“Saya tidak melakukan kekerasan” Fungsinya untuk mengajak orang yang memakainya mendukung anti kekerasan yang etrjadi. Pemilihan tulisan yang berulang-ulang bermaksud untuk memberikan bayangan agar orang yang melihatanya terus terniang-niang akan kata-kata tersebut. Selain itu, kami juga menerapkan sistem desain yang berupa permainan tipografi. Warna merah pada violence berguna untuk memberi penekanan pada tulisan tersebut
Pemilihan media gelas juga kami anggap efektif dalam menyampaikan pesan tentang ham kekerasan ini . Alasan nya sama yaitu apabila diproduksi secara massal maka akan membuat dampak masyarakat untuk tertarik setidaknya membaca pesan tersebut . Sehingga tujuan kami terlaksana
PROJEK 3 (BAJU)

“Violence Can Never Resolve The Problem” mau menyampaikan bahwa kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah dan fungsi dari projekn ini jika dicetak dalam jumlah banyak akan ada gerakan untuk menyadari arti dari kata-kata tersebut.
Warna tulisan pada baju memilih warna biru dan hijau karena biru memberikan kesan komunikasi, kebijakkan, tenang, kedamaian, panutan, pesan, ide, persahabatan, dan harmoni. Warna biru pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang damai, tenang, dan juga menekankan keinginan. Sementara warna hijau menunjukkan bumi, keseimbangan, pembaharuan, digunakan untuk merangsang kreatifitas dalam berpikir, menenangkan pikiran.
Kami memilih kaos karena menurut hasil survey yang ada , kira-kira hampir 90% pesan dapat tersampaikan apabila dikemukakan melalui wujud media , baik itu media iklan maupun wujud kaos seperti yang kami buat .Pemikiran kami jika kaos ini dicetak dalam jumlah yang banyak dapat memberikan  efek tberbeda dikalangan masyarakat .Mereka akan tertarik hanya dengan melihat kaos tersebut dan malah mereka akan membacanya sehingga pesan yang kami sampaikan juga telah berhasil memberi dampak lebih .
LATAR BELAKANG
 Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu pelanggaran HAM yang terus menerus terjadi. Setiap tahunnya kasus pelanggaran HAM ini semakin meningkat. Jumlah kasus KDRT dari tahun 2010-2012 ada sekitar 245 kasus. Tidak adanya penurunan kasus setiap tahunnya. Kasus KDRT yang terjadi di Indonesia sering di alami oleh kaum perempuan dari kaum laki-laki. Di Indonesia sendiri, kaum laki-laki masih menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dibandingkan dengan perempuan. Kekuasaan itu sering disalah artikan terutama ketika membangun sebuah ruamah tangga. Suami beranggapan kalau dia memiliki posisi yang lebih tinggi dari isterinya. Sehingga, ia bisa memperlakukan isterinya sesuai dengan kehendaknya. Oleh sebab itu, kami memfokuskan masalah KDRT yang terjadi pada isteri oleh suaminya. 
 UNDANG-UNDANG
Pasal 28G ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945 menentukan bahwa "Setiap orang berhak atas perlindungan diri sendiri, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi"
OUTCOME
           Dengan dibuatnya kaos bertuliskan kata-kata mengenai anti kekerasan maka diharapkan adanya kesadaran orang yang menggunakan kaos tersebut ataupun yang melihatnya merasa sadar akan pentingnya hak asasi manusia untuk mendapat perlindungan .
           Pembahasan kami mengenai tingkat kematian wanita tinggi karena KDRT diharapkan menyadarkan masyarakat bahwa tindakan KDRT merupakan pelanggaran HAM yang harus ditindaklanjuti secara serius.
           Permainan kata-kata sehingga terlihat menyindir kaum laki-laki diharapkan agar laki-laki tidak menyalahartikan “pemimpin”. Sehingga kaum laki-laki tidak seenaknya memperlakukan wanita semaunya
           Kata-kata dan gambar yang dramatis diharapkan dapat mendorong rasa tanggung jawab atas permasalahan KDRT sehingga terjadinya penurunan angka kematian pada wanita akibat KDRT
Karya ini dibuat oleh :
Steven Sebastian 11120210018
Stella Maris Mauretha 11120210035
Cathy Irawati 11120210086
Krisalita Alfa 11120210088

No comments:

Post a Comment