Friday, June 21, 2013

MULTIKULTURAL

Kelompok ini membuat sebuah video yang merupakan pendapat dari beberapa orang, yang mencerminkan sebuah multikultural dilingkungan terdekat dari kita. Berikut link nya http://www.youtube.com/watch?v=5rLdrvWmlXs.

IDENTITAS KARYA

JUDUL KARYA : MULTIKULTURAL
Judul karya diambil dari salah satu istilah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang sesuai dengan tema besar projek ini yaitu tentang Multikultural. Kata Multikultural sudah sangat menarik dan langsung dimengerti oleh para audience bahwa karya yang kami buat bertema Multikultural.
Secara sederhana multikulturalisme berarti “keberagaman budaya”. Inti dari multikulturalisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik, jender, bahasa, ataupun agama. Multikulturalisme memberikan penegasan bahwa dengan segala perbedaan itu kita adalah sama di dalam ruang publik.
JENIS VIDEO
Video Dokumenter hasil wawancara dengan beberapa narasumber.
NARASUMBER
Narasumber yang kami wawancarai merupakan generasi muda yang berasal dari daerah yang berbeda-beda.
1.      Jennifer Aryawinata (Pontianak)
2.      Cathy Irawati (Toraja, Makasar)
3.      Krisalita Alfa (Surabaya)
4.      Jeffry Gunawan (Bangka Belitung)
LOKASI
Sekitar kampus dan tempat tinggal para narasumber.
NARASI VIDEO
Diawali dengan tinta yang menetes terus menetes lalu muncul jdul film “Multikultural”
Muncul pertamaan pertama : “nama dan asal dari mana?”
Jawaban dari narasumber
Jenni : “Nama saya Jenni. Saya berasal dari Pontianak, asli Pontianak.”
Krisa : “ Nama saya Krisalita. Saya berasal dari Surabaya. Orang tua saya juga dari Surabaya. Saya bangga jadi orang Surabaya.”
Cathy : “ Nama saya Cathy, ayah saya berasal dari Toraja dan ibu saya dari Manado.”
Jefry : “ Nama saya Jeffry. Papa dan mama saya dari Bangka”
Dilanjutkan ke pertanyaan kedua : Apa hal-hal unik yang kemu ketahui dari kebudayaan kamu?
Jawaban dari narasumber
Jenni : yang unik dari Pontianak, ada suku dayak.
Krisa : penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Makanan khasnya ada yang bernama Suwar-suwir. Bahan dasarnya kelapa, kenyal seperti dodol.
Cathy : ada upacara pemakaman yang khusus. Terkadang harus membelah kerbau berkulit belang bagi yang status keluarganya tinggi. Tempat pemakanannya ada yang di tebing ada yang di dalam rumah Tongkonan yang dibuat untuk makam satu keluarga.
Jeffry : bila ada yang meninggal. Keluarga yang ditinggalkan menggunakan  pakaian serba putih dan tidak menggunakan alas kaki. Memakai topi berwarna putih. Hal tersebut dilakukan untuk menghormati orang yang sudah meninggal.
Pertanyaan ketiga : Dari seluruh suku Indonesia, suku manan yang menurut kalian unik? Kenapa?
Jawaban dari narasumber
Jeni : Bali karena maysarakatnya yang religious dan papua dari hasil karyanya dan tarianya.
Krisa : Betawi. Masyarakatnya yang modern dan adanya ondel-ondel serta makanan yang khas seperti Gado-gado dan Kerak telor.
Cathy : Bali. Unik dari tari-tariannya, upacara adatnya dan Leak.
Jefry : Papua
Pertanyaan keempat : bagaimana sikap dan pendapat kamu dalam hidup berdampingan dengan kebudayaan lain dan kebudayaan modern?
Jawaban dari narasumber
Jeni :
Krisa :
Cathy :
Jeffry :

Video ditutup dengan adegan para narasumber mengatakan “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. MERDEKA “

LATAR BELAKANG

TOPIK : Keberagaman Budaya
Kita  hidup berdampingan dengan banyak suku dan budaya lain. Seperti di kampus,
kita jugamenjalani kegiatan sehari-hari bersama dengan banyak teman-teman yang berasal dari suku dan budaya yang berbeda. Setiap budaya mempunyai keunikannya masing-masing.
Namun, Banyak dari kita yang belum tentu mengerti tentang kebudayaan kita sendiri
bahkan  tidak tau sama sekali tentang  kebudayaannya sendiri.  Walaupun sudah  mengenal
budaya sendiri,  belum tentu mereka sudah mengenal  budaya  yang lain. Padahal dengan mengenal budaya lain, kita dapat memperluas wawasan dan pengetahuan serta dapat belajar dari kebudayaan lain. Di jaman yang semakin modern ini, banyak orang terutama generasi muda di Indonesia sudah mulai melupakan kebudayaan Indonesia dan terpengaruh oleh budaya luar. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mengangkat topik yang berhubungan dengan keberagaman budaya dan pendapat narasumber tentang adanya keberagaman tersebut.

MEDIA : Video

Kami memutuskan untuk menggunakan media video untuk mengkomunikasikan topik yang kami angkat ini karena dengan melihat rangkuman dari beberapa wawancara dari berbagai suku pengetahuan para audience dalam hal kebudayaan di Indonesia akan semakin bertambah dan hal itu menjadi lebih mudah tersampaikan dengan menggunakan media video yang lebih natural. Selain itu jika ingin menyebarluarskan video untuk mengajak banyak orang untuk lebih mengetahui tentang kebudayaan, dapat menyebarluaskannya melalui media internet atau televisi.


                                                                       
OUTCOME

Tujuan dari kelompok kami setelah menayangkan video ini adalah:
      Meningkatnya kesadaran audience dalam  bersosialisasi dengan semua orang tanpa memandang perbedaan ras, suku, agama, dan budaya.
      Terciptanya kesadaran untuk saling mernghormati setelah mengenal semua orang dan mengetahui keunikan dari masing-masing kebudayaan yang dimiliki oleh mereka.
      Meningkatnya pengetahuan masyarakat Indonesia tentang Indonesia yang mempunyai “keberagaman budaya serta kondisi masyarakat yang memiliki keberagaman baik dari agama, ras, bahasa, dan budaya yang berbeda.
      Meningkatnya kepedulian dan kebanggaan dari maysarakat terutama generasi muda terhadap kebudayaan Indonesia dan tetap mempertahankannya walaupun banyak budaya asing yang masuk.

Karya ini dibuat oleh :

Albert Aridano 10120210297
Vincentia Mayory C W 11120210021
Gabriela Scholastica Awe 11120210029
Michelle Ayesa 11120210082

Wednesday, June 19, 2013

PANCASILA


Kelompok Pancasila membuat sebuah video untuk mempresentasikan pendapat mereka. Berikut link dari video tersebut.  http://www.youtube.com/watch?v=lDmhWldv60c

PANCASILA AGAINTS THE WORLD

I.             Identitas Karya

PANCASILA AGAINTS THE WORLD merupakan film pendek berdurasi dua menit yang menceritakan tentang bagaimana seorang pria ingin mengubah atau merekonstruksi kembali, sebuah bangunan yang terdiri dari beberapa bagian yang menyusunnya. Ia ingin mengganti dasar dari bangunan tersebut, dengan bentuk yang lain. Film ini diawali dengan adegan dimana pria tersebut berjalan menuju ke sebuah meja, yang diatasnya telah berdiri sebuah bangunan yang disusun dari beberapa bangun, yang terbuat dari kertas. Pria itu membawa sebuah kotak hitam yang berisi beberapa jenis bangun, yang akan ia gunakan untuk mengganti dasar dari bangunan yang terdapat diatas meja. Pria itu pun duduk dan meletakkan kotaknya diatas meja, tepat disebelah bangunan yang ada di meja tersebut. Pria itu menghancurkan bangunan yang ada diatas meja, lalu mengganti dasarnya dengan bentuk bangun yang lain, yang telah ia persiapkan di dalam kotak. Ternyata, bangun yang ia miliki tidak dapat dijadikan dasar bangunan. Hal ini terjadi karena bangun yang ia miliki ukurannya terlalu kecil. Ia terus mencoba. Namun usahanya selalu gagal. Pada akhirnya, dia pun dapat mendirikan bangunan itu kembali dengan menggunakan bangun yang sama dengan bangun yang menjadi dasar dari bangunan awal.

II.           Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang tediri dari berbagai macam suku, budaya, agama, etnis, dan adat-istiadat. Indonesia juga merupakan negara yang sangat mengedepankan dan menjaga nilai-nilai warisan leluhur. Moral dan hak asasi manusia pun selalu dijunjung tinggi. Melihat kenyataan ini, Indonesia harus memiliki dasar negara yang kuat dan dinamis. Maksudnya, dapat menampung dan mengayomi seluruh masyarakat Indonesia, yang jumlahnya sangat banyak dan memilik latar belakang yang berbeda. Dari pemikiran inilah, kami memutuskan untuk mengambil topik tentang “Ideologi Pancasila” dan mencoba membuat sebuah film pendek tentang topik tersebut.
Mengapa film? Film adalah sarana atau media komunikasi yang paling baik untuk menyampaikan sebuah pesan atau wejangan kepada semua orang. Contohnya saja, Jepang membawa film-film propagandanya ke dalam Indonesia dengan tujuan agar masyarakat Indonesia menyaksikan kekuatan Jepang dan secara tidak langsung mematikan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Selain itu, film sangatlah populer di zaman ini. Film juga dapat disaksikan oleh berbagai kalangan dan usia. Berangkat dari sebuah film, perubahan besar pun dapat terjadi.
III.         Outcome
Film ini dibuat untuk menyadarkan dan membuka mata masyarakat Indonesia, bahwa Pancasila merupakan dasar yang sangat dinamis dan terbuka bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Pancasila adalah dasar yang paling sempurna untuk bangsa Indonesia. Pancasila itu dinamis. Dinamis dalam mengikuti perkembangan zaman dan terbuka dengan hal-hal baru yang membawa perubahan positif. Didalam Pancasila, semua aspek diatur dan membawa kesejahteraan bagi rakyat. Rakyat diberikan kebebasan yang bertanggung jawab dalam menjalankan kehidupan. Mengubah Pancasila dari dasar negara Indonesia, sama dengan membunuh diri sendiri. Dibawah Pancasila, Kita Menjadi Satu!

TUGAS INI DIBUAT OLEH :
·         Aland Lawson-11120210013
·         Dipta Diwangkara-11120210205
·         Ignasius Loyola Weamole Somalinggi-11120210414
·         Dwinanda Rahardian-11120210222

IDENTITAS NASIONAL



Latar Belakang

          Dengan tema Identitas Nasional, kami ingin menampilkan dengan menggunakan animasi, bagaimana identitas Indonesia yang selama ini dilihat oleh masyarakat banyak. Oleh karena itu, kami memberikan judul “Hitam Putih”, dengan teknik pewarnaan pada kata Hitam menggunakan warna merah, yang menandakan bendera Indonesia itu sendiri. Judul ini kami ambil, berdasarkan apa yang ingin sampaikan melalui animasi ini, yaitu ”hitam” dan ”putih”, atau dapat dikatakan sisi positif dan negatif dari negara itu sendiri.
            Selain itu kami juga membuat video animasi berdurasi pendek sebagai media penyampaian karena sekarang ini penyampaian dengan media video lebih efektif dibandingkan dengan poster,sticker,dsb. Masyarakat biasa melihat poster sebagai suatu yang biasa dan biasa kurang tertarik untuk membaca isinya, tapi dengan menggunakan video sebagai medianya, masyarakat menjadi lebih tertarik untuk melihatnya, dan dibandingkan dengan video biasa, kami membuat video ber animasi untuk menarik masyarakat untuk menonton isinya.
            Kami ingin menyampaikan dibalik sisi negatif yang banyak orang – orang Indonesia sendiri tahu, ternyata Indonesia memiliki ciri khas yang banyak sekali orang – orang luar tahu. Dibalik korupsi, kemiskinan, lingkungan yang kotor, dan sebegainya, masih ada keindahan dan keanekaragaman Indonesia, selain itu juga kebaikan atau rasa saling mengasihi yang tumbuh di jiwa orang Indonesia itu sendiri.
            Kami juga memilih karakter utamanya adalah anak kecil, karena anak kecil melambangkan “Generasi Muda” yang mempunyai tugas untuk membangun negara menjadi lebih baik. Dan, tugas kita sebagai penonton menunjukkan sikap yang dewasa, dan tidak mencontohkan hal – hal yang buruk kepada anak kecil, agar kelak mereka tidak mengikuti hal hal buruk tersebut.

  Outcome

       Harapan kami kepada masyarakat adalah agar masyarakat menjadi sadar akan bangsa kita sendiri mempunyai sisi positif yang banyak dan, kami ingin para masyarakat untuk lebih bisa menghargai bangsa kita sendiri, tidak lebih memandang bangsa luar sebagai yang positif sedangkan bangsa sendiri sesuatu yang negatif. Kami ingin bangsa Indonesia lebih perduli terhadap nasib bangsa mereka sendiri, contohnya seperti korupsi yang menyebabkan kemiskinan di mana-mana. Namun di balik semua kejelekan tersebut kami menunjukkan sisi baikan dari diri Indonesia yaitu keberagaman budaya, ke beragaman tempat-tempat penting dan bersejarah dari Indonesia itu sendiri dengan tujuan agar mata masyarakat terbuka lebar dan mau menanam sikap melestarikan tanah air mereka sendiri.



                                                                  Hitam Putih

Karya ini dibuat untuk menunjukkan identitas negara kita melalui sebuah video animasi berceritakan di daerah yang sedikit terpencil dari kota

Pulau-pulau yang dipakai :

            Bali, Jakarta, P. Komodo, Yogya
Scene 1
-Kemiskinan
            Pada suatu hari ada seorang anak kecil yang sedang melewati sebuah bangunan tua. Ketika sedang melewati bangunan tua tersebut, ia melihat seorang pengemis yang tangannya buntung sebelah dan duduk lemas. Pertama, ia kaget namun karena merasa kasihan kepada pengemis tersebut ia memberi separuh uang yang ada di dompetnya kepada pengemis tersebut.

Penjelasan : Disini kami ingin menunjukkan bahwa seorang anak kecil saja masih mempunyai rasa kasihan untuk memberi sedekah kepada seorang pengemis. Kami menggunakan scene ini karena kami mencontohkan apa yang biasa terjadi jika melihat pengemis. Biasa orang menunjukkan sikap yang tidak peduli kepada pengemis. Jika, seorang anak kecil mampu memberi separuh uangnya kepada pengemis, kenapa kita tidak bisa?

Scene 2

-Korupsi


Di dalam pintu masuk,ada loket pembayaran. Disana tertulis bahwa tiket masuknya adalah 5000, namun anak kecil itu memberikan uang sebesar 20.000 dan tidak ada kembalian.

Penjelasan : Korupsi bisa dimulai dari hal hal yang kecil, seperti scene 2. Oleh, karena itu maksud dari kami agar kita mulai membiasakan diri untuk menjauhkan korupsi hal kecil karena dapat berdampak seterusnya.

Scene 3
Jakarta

Di dalam gedung tersebut, anak kecil itu melihat proyektor yang cukup besar. Iya,kemudian melihat beberapa pilihan kota yaitu Jakarta,Yogyakarta,Bali,Pulau Komodo. Ia kemudian memilih Jakarta menjadi pilihan pertama.

Penjelasan :     Makna dari Jakarta adalah Monumen Nasional, Museum Fatmawati, Taman Fatahillah yang notabene adalah bukti dari perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan setelah mengalami masa penjajahan yang sulit.
                        Kami juga memakai proyektor untuk menunjukkan bahwa negara kita bisa dibilang dapat cukup maju akan teknologi, dan kita harus cukup bangga dibandingkan dengan negara lain yang kurang beruntung.

Scene 4
Yogyakarta

Setelah, Jakarta selesai dia memilih Yogyakarta. Di proyektor tersebut menunjukkan candi-candi Borobudur . Setelah selesai dia memilih Bali.

Penjelasan       :Makna dari Yogyakarta adalah selain dikenal sebagai tujuan pariwisata seperti candi-candi borobudur, yang pernah menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia.

Scene 5
Pulau Bali

Di pulau Bali, dia melihat banyak candi candi yang ternyata adalah GWK, kemudian juga pantai pantai yang belum tercemar.
\
Penjelasan : Pulau Bali merupakan pulau yang cukup populer di mata turis turis luar negeri. Disini juga kami menunjukkan pulau pantai di Bali yang belum tercemar dan juga yang tercemar. Maksud kami adalah agar kita mulai membiasakan untuk tidak membuang sampah secara sembarangan agar tidak merusak pemandangan yang masih bagus. Kami juga menunjukkan untuk tidak suka merusak objek wisata secara sembarang, seperti mencoret coretnya.

Scene 6

Menunjukkan dalam pulau Komodo

Penejelasan      : Makna dari Pulau Komodo adalah Pulau Komodo termasuk salah satu dari keajaiban dunia pada saat ini di mana di pulau ini banyak komodo yang hidup dan menjadi suaka marga satwa.

Scene 7

Selesai proyektor tersebut menunjukkan pulau pulau. Tiba tiba proyektor tersebut menunjukkan seperti peta negara Indonesia dan memunculkan objek objek wisata yang terkenal.

 TUGAS INI DIBUAT OLEH :
  Alfred/11120210202 
  Immanuel William 11120210349
  Fifi/11120210137
  Gladys/11120210125

Tuesday, June 18, 2013

DEMOKRASI

Kelompok demokrasi membuat sebuah video tentang demokrasi dan berikut link dari videotersebut.
http://www.youtube.com/watch?v=pQt4yHDhaGU

I. Identitas Karya
·         Judul : Acung Jari
·         Media : video / short movie
·         Durasi : 00:01:20
·         Narasi : Empat orang sahabat, Stefani, Bellinna, Cynthia, dan Amabel sedang berdiskusi sehabis makan malam. Mereka mendiskusikan tentang siapakah yang akan menjadi model untuk tugas fotografi mereka. Awalnya mereka saling tunjuk karena Bellinna, Cynthia dan Amabel sudah pernah menjadi model fotografi, sementara Stefani belum pernah sekalipun. Mereka saling mengeluarkan argumen masing-masing. Karena tidak ada habisnya, Amabel memutuskan untuk melakukan voting untuk memilih siapa yang akan menjadi model selanjutnya, dan ternyata mereka kompak memilih Stefani sebagai model. Karena semuanya memiliki suara yang sama, akhirnya Stefani pun menerima tanggung jawab itu dan setuju menjadi model fotografi selanjutnya.

II. Latar belakang
          Demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti kekuasaan atau pemerintah. Arti dari demokrasi ini sendiri adalah 'rakyat yang memiliki kekuasaan'.
            Demokrasi adalah suatu paham yang mendukung adanya kebebasan berpendapat yang tertib, kesamarataan dalam memberikan suara dan keseimbangan dalam melaksanakan hak dan kewajiban. Namun, demokrasi di masa kini mulai berubah artinya. Demokrasi mulai disalahartikan dan digunakan dengan cara-cara yang tidak baik, malah terkadang merugikan orang lain. Para oknum yang bertanggung jawab atas lancarnya proses demokrasi ini juga mulai melupakan tugasnya dan mementingkan individualisme.
            Kami ingin menunjukkan bahwa demokrasi 'yang baik dan benar' dapat digunakan dalam hal-hal kecil bukan hanya dalam hal-hal besar yang harus menyangkut pautkan pemerintahan. Dan kita sebagai bagian dari negara yang menganut demokrasi Pancasila harus mulai membiasakan diri dengan demokrasi itu sendiri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
            Untuk menyampaikan maksud baik kami kepada masyarakat luas, kami mengambil media video sebagai media perantara kami. Alasan kami memilih media ini adalah karena ke-efektif-an media ini. Mayoritas orang lebih tertarik pada gambar yang bergerak dan bersuara, jadi media-media dua dimensi seperti poster dan bentuk lainnya kurang menarik dan efektif untuk kami karena kami sadar pentingnya sebuah contoh agar orang-orang mengerti maksud dari demokrasi yang ingin kami sampaikan. Tujuan utama kami adalah membuat orang-orang mengerti arti demokrasi yang sebetulnya sederhana dan mudah dalam mengaplikasikannya, kemudian kamu ingin agar karya ini disadari keberadaannya, dilihat, dan dipahami, dan  media video adalah alat yang tepat untuk visi tersebut.

III.  Demokrasi Dalam 'Acung Jari'
            Dalam video singkat kami yang berjudul 'Ujung Jari', ada banyak sekali sifat demokrasi yang kami ingin pertontonkan :
1. Demokrasi dimana semua pribadi yang terlibat mempunyai hak untuk mengeluarkan pendapatnya. (00:00:07 - 00:00:41)
·         Pada keseluruhan video ini setiap aktris bebas mengutarakan idenya tentang siapa yang akan mengerjakan tugas fotografi. Demikian juga pada saat mereka mengeluarkan pendapat mereka ketika salah satu aktris asal menunjuk orang yang harus mengerjakan tugas fotografi.
2. Demokrasi dimana setiap suara dan pendapat yang dikeluarkan diterima dengan adil dan terbuka. (00:00:16 -  00:00:40)
·         Saat mereka berargumen dan berpendapat bahwa salah satu aktris harus melakukannya karena ia belum pernah mengerjakan apa-apa, tidak ada yang saling memotong. Dan pendapat-pendapat itu disaring terlebih dahulu, ditampung sebagai tahap awal pembuatan keputusan.
3. Demokrasi dimana semua yang terlibat ikut ambil andil dalam pengambilan keputusan. (00:00:43 - 00:01:00)
·         Saat salah satu aktris memutuskan untuk melakukan voting untuk mengambil kesimpulan , semua aktris ikut dalam pengambilan suara untuk voting tesebut.
4. Demokrasi secara langsung dan tidak langsung. (00:00:43 - 00:01:00)
·         Hal ini dapat kita lihat saat mereka melakukan pengambilan suara. Saat semuanya langsung memberikan suara mereka, setuju atau tidak setuju, maka terjadilah demokrasi langsung. Sementara metode demokrasi tidak langsung dapat kita lihat pada saat salah satu aktris memberitahu bahwa teman mereka yng tidak hadir juga sudah menitipkan suaranya untuk memilih aktris yang divoting. Kami ingin menunjukkan bahwa metode demokrasi tidak harus secara langsung tapi dapat diwakilkan. Contoh yang nyata dapat kita lihat dalam pemerintahan kita sendiri yang menganut metode demotrasi tidak langsung. Karena hal ini kita mempunyai DPR.
5. Demokrasi dimana setiap pribadi yang terlibat bertanggung jawab atas keputusan yang telah disetujui bersama. (00:01:01 - 00:01:13)
·         Setelah diambil keputusan yang tentu saja telah disetujui oleh seluruh atau mayoritas dari pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengambilannya, pihak yang bertanggung jawab untuk mengemban keputusan itu harus menjalankan keputusan tersebut dengan baik. Namun tentu saja tidak boleh ada pihak yang dirugikan. Maka bila sang aktris yang bertanggung jawab itu merasa keberatan, ia masih mempunyai hak untuk menolak. Dan kemudian mereka dapat mencari solusi lain untuk memecahkan masalah mereka.
6. Demokrasi dimana pelaksanaannya tertib, mengikuti norma-norma sosial yang ada. (00:00:43 - 00:01:00)
·         Demokrasi tertib dapat kita lihat saat mereka saling mengeluarkan pendapat dan melakukan voting. Mereka tidak saling memotong pembicaraan dan mereka tidak memberikan suara mereka dengan cara yang anarkis ataupun memaksakan pendapat mereka pada orang lain.

IV. Outcome
            Terciptanya video ini diharapkan dapat membuat penonton menjadi mengerti bahwa demokrasi tidak harus diartikan secara rumit dan selalu disangkut-pautkan dengan pemerintah dan segala kebijakannya. Untuk ber-demokrasi, kita dapat melakukannya dari hal-hal kecil seperti yang telah kami contohkan pada video kami yang berjudul 'Acung Jari'. Dan kami juga berharap agar setelah memahami maksud 'demokrasi' yang kami sampaikan, rakyat dapat menerapkannya dan membiasakannya dalam kehidupan sehari hari.

Tugas ini dibuat oleh :
Bellinna Putri Alfine (11120210041)
Stefani (11120210043)
Yolanda (11120210054)
Trifosa Cynthia Natalia (11120210058)
Angelia Mawar Harsono Putri (11120210073



Sunday, June 16, 2013

NEGARA DAN KEKUASAAN

I. LatarBelakang
Kamiinginmenjelaskantentangkonsepnegara, yaituunsur-unsur yang membentuksuatunegara.Selainitubanyakmasyarakat yang tidaktahutentangbeberapakekuasaannegarabahwanegaramempunyaiwewenanguntukmemaksa. Hal iniseringterjadidalamkehidupansehari-hari, sepertipadakasuspenggusuranbangunan liar danpedagang kaki lima.

II. Tujuan
Pembacadapatmengertitentangkonsepnegarasertawewenangdankekuasaannegaradenganperantara visual komikpendek yang berceritatentangkehidupansehari-hari.

III. Outcome
Pembacamenjadisemakinpahamtentangnegara, unsur-unsurnegara, wewenangnegarauntukmemaksa, sertaakibatdaritidakpatuhnyamasyarakatterhadapperaturannegara.Dengandemikian, pembacadapatlebihmemerhatikandantundukterhadapperaturannegara.

IV. BentukKarya
Karyakamiberbentukkomikpendekfull coloredyang berisitigaceritapendeksertapenjelasandaritiapkarakter.Hasilakhirakanberupacetakan.


COVER




Komik 1 ini lebih sebagai perkenalan jadi kita mnggambarkan seorang ibu2 yang sedang masak membayangkan bagimana Soekarno membuat suatu negara dengan mengimajinasikan nya seperti memasak , dsitu digambarkan bagaimana suatu negara dibentuk dari unsur2 seperti rakyat,wilayah,pemerintah,poroklamasi,dan pengakuan dari negara lain, diharapkan komik ini mempermudah masyarakat, khususnya anak sekolah dan remaja agar lebih mudah menggerti apa saja unsur2 negara.


Komik ke 3 ini menggambarkan tentang wewenang negara untuk memaksa yang sebenarnya harmpir sama dengan komik 2, akan tetapi dengan kasus yang berbeda yang ketiga ini menggambarkan bagaimana penduduk bangunan liar yang sudah diperingati untuk pindah, dan sudah di beri tahu sebelumnya akan tetapi tidak mngindahkan peringatan tersebut, dan akhirnya pemerintah tetap tegas dengan tetap menggusur rumah liar mereka.
Jika pemerintah tidak tegas maka akan semakin banyak bangunan liar yang sulit di basmi, oleh karena itu lewat komik ini diharapkan agar rakyat lebih mengindahkan peraturan pemerintah.


Komik ke 3 ini menggambarkan tentang wewenang dan legitimasi yang sebenarnya harmpir sama dengan komik 2, akan tetapi dengan kasus yang berbeda yang ketiga ini menggambarkan bagaimana pedagang kaki lima berjualan di pinggir jalan yang memang sering di usir oleh kantib tetapi tetap tidak jera, lewat komik ini digmbarkan ada seorang anak dan bapaknya berjualan bakso di pinggir jalan dan sewaktu kantib datang meraka berusaha kabur, sewaktu mereka berusaha kabur uang hasil berjualan mereka jatuh, tetapi mereka pasti tidak sempat menggambil uang tersebut, jadi disini kita ingin menggambarkan akibat dari melanggar peraturan dan diharapkan agar rakyat lebih mengindahkan peraturan.


PENGENALAN KARAKTER

Dodo
Anak penjual bakso gerobak.
Suka bermain dijalanan
Selalu ikut ayahnya berjualan bakso

Toto
Hidup berdua dengan anak laki-lakinya.
Mencari nafkah dengan menjadi pedagang kaki lima yang berjualan bakso di pinggir jalan.

Soekarno
Presiden pertama Indonesia
Sangat berjasa bagi Indonesia
Membentuk Republik Indonesia

Tata
Banci yang selalu berkeliling mencari nafkah dengan mengamen di pinggir jalan

Susi
Ibu rumah tangga yang memiliki hobi memasak

Joko
Seorang kantib
Tugasnya menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan


Karya ini dibuat oleh :
11120210384 Sunny Anny
11120210386 Jessica Layandro
11120210400 Catherine Caroline
11120210402 ModhiaNisrina
11120210403 Marlin Chandra

HAK ASASI MANUSIA “Kekerasan dalam Rumah Tangga adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia”

IDENTITAS
KARYA
PEMBATAS BUKU :

(Bagian Belakang)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm
Warna : Background : Merah
  Tulisan : putih

Kami memilih background berwarna merah untuk menonjolkan warna. Warna merah merupakan salah satu warna yang mencolok. Sehingga, orang yang melihatnya tertarik. Disini warna merah yang ditampilkan merupakan merah yang gelap bukan yang terang. Agar orang yang melihat terganggung dengan warnanya. Warna putih dibuat di pada tulisan, untuk menyeimbangkan dengan backgroundnya agar tulisan bisa terbaca. 
Terdapat pula foto orang diatas kertas yang sudah tidak rapi dan terdapat foto tulisan di tangan “Stop Hurting Us” Disini kita ingin menekankan kembali mengenai KDRT yang memiliki dampak buruk dan seharusnya dihentikan karena dapat merusak psikologis dan psikis orang yang menalaminya.
Pada bagian belakang Pembatas buku ini kita menuliskan Undang-Undang HAM supaya semua orang melihat dan mengerti bahwa KDRT merupakan pelanggaran HAM bukan sekedar masalah dalam keluarga.   
PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm

            Diatas ini merupakan pembatas buku dengan foto seorang wanita yang memiliki luka lebam pada mata dan bibirnya. Disini kami memberikan tulisan “Domestic Violence Hurts Everyone” untuk memberi tahu bahwa setiap orang yang pernah mengalami KDRT memiliki “luka” Luka yang kita maksud disini ada dua. Pertama, luka psikis yang dapat dilihat oleh mata orang dan bisa hilang selama beberapa waktu. Kedua, luka psikologis yang tidak bisa dilihat dengan mata tetapi memiliki dampak yang luar bisa sehingga membuat orang tidak bisa melupakan kejadian tersebut.
            Tulisan lain yang berada pada gambar ini adalah “affects those you love” yang artinya efek dari cinta kamu. Sebuah keluarga di bangun dengan rasa cinta. Jika KDRT ini terjadi, apa ini yang disebut cinta? Apa karena cinta kita menerima efek kekerasan? Hal ini lah yang kami bahas disini bahwa cinta yang sebenarnya, tidak ditunjukkan dengan cara KDRT.
            Warnanya kami buat hitam putih untuk fokus pada gambar dan tulisan. Jika diberi warna yang terang, orang yang melihat akan fokus pada warnanya. Selain itu warna hitam dan putih memiliki kesan yang sendu. Jika menggunakan warna, terkesan ceria. Maka disini kami hanya memakai dua warna
PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm

   Gambar diatas menunjukkan laki-laki yang sedang menarik rambut seorang wanita, wanita tersebut terlihat kesakitan. Menurut kami, gambar ini memiliki 2 arti. Pertama, tangan yang menarik rambut dan wanita tersebut kesakitan memilik arti bahwa kekerasan fisik dapat menyakit seseorang, apapun bentuknya. Kedua, gambar tangan yang keluar dari mulut ingin mengatakan bahwa, kata-kata kasar yang keluar dari mulut sama kasarnya seperti menarik rambut wanita tersebut.
            Kata-kata “Are You MAN Enough to STOP violence toward women” Dalam penggunaan bahasa Inggris kata laki-laki dibedakan menjadi dua, yaitu man dan boy. Boy untuk seorang laki-laki yang belum “dewasa” sedangkan Man untuk laki-laki yang sudah “dewasa”. Dewasa dalam hal ini adalah dewasa dalam pikiran. Jika laki-laki itu memang seorang “MAN” seharusnya sebagai kepala keluarga, ia harus melindungi anggota keluarganya, bukan menyiksa. Kata kepala keluarga seharusnya tidak digunakan sembarangan, bukan berarti isteri harus mengikuti semua perintah suami dengan alasan “kepala keluarga” Kepala keluarga harusnya memberikan perlindungan, kehangatan, dan bertanggung jawab.
            Warna yang kami gunakan yaitu hitam dan abu-abu. Alasan kami memilih hanya 2 warna yaitu karena kami lebih ingin menekankan pada action gambar dan tulisannya. Warna abu-abu dipilih dibandingkan warna putih karena warna putih masih memiliki warna yang terang. Dalam gambar ini kami ingin menunjukkan dengan warna yang redup

PEMBATAS BUKU :(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
                Lebar : 7 cm


Kata-kata dalam gambar ini ingin menjelaskan kepada wanita bahwa “Love Shouldn’t Hurt” Banyak wanita dari kasus-kasus KDRT yang tidak melaporkan ke pihak berwajib karena ia menganggap suaminya mencintai dia. Jika memang suaminya mencintainya, seharusnya ia melindungi istrinya bukan memukuli, bertindak kasar, dan memaki-maki. Jika hal itu terjadi, itu bukan lah cinta dan kejadian tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang harus dilaporkan ke pihak berwajib dan ditindaklanjuti.
            Pada desain ini, kami memberikan sentuhan warna sedikit. Akan tetapi kami menggunakan warna yang gelap, bukan warna yang terang. Supaya terlihat suasana yang menyedihkan, suram, dan redup. Warna tulisan dibuat sedikit lebih terang agar tulisan tersebut bisa dibaca. Akan tetapi, warna yang digunakan bukan warna yang etrlalu terang.



PEMBATAS BUKU :
(Bagian Depan)
Ukuran : Panjang : 21 cm
               Lebar : 7 cm

Kata “1.900 Women Die Every Year of Domestic Violence” ingin menunjukkan bahwa masalah kekerasan dalam rumah tangga merupakan hal yang besar. Banyak wanita yang meninggal setiap tahunnya karena kekerasan ini. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti
 Alasan kami memilih bentuk projek pembatas buku karena setiap orang pasti tidak bisa terlepas dari buku, buku apa saja. Pembatas buku merupakan suatu hal yang penting untuk menandai halaman mana yang penting atau halaman mana yang sudah dibaca. Jadi setiap kali orang membuka buku dan melihat pembatas buku ini, orang-orang menjadi ingat mengenai KDRT yang merupakan pelanggaran HAM
            Jika pembatas buku ini di produksi dalam jumlah yang banyak, maka banyak orang yang mengerti mengenai KDRT dan pelanggaran HAM. Selain itu bisa mengurangi tindakan KDRT yang terus meningkat setiap tahunnya.
PROJEK 2 MUG

“Saya tidak melakukan kekerasan” Fungsinya untuk mengajak orang yang memakainya mendukung anti kekerasan yang etrjadi. Pemilihan tulisan yang berulang-ulang bermaksud untuk memberikan bayangan agar orang yang melihatanya terus terniang-niang akan kata-kata tersebut. Selain itu, kami juga menerapkan sistem desain yang berupa permainan tipografi. Warna merah pada violence berguna untuk memberi penekanan pada tulisan tersebut
Pemilihan media gelas juga kami anggap efektif dalam menyampaikan pesan tentang ham kekerasan ini . Alasan nya sama yaitu apabila diproduksi secara massal maka akan membuat dampak masyarakat untuk tertarik setidaknya membaca pesan tersebut . Sehingga tujuan kami terlaksana
PROJEK 3 (BAJU)

“Violence Can Never Resolve The Problem” mau menyampaikan bahwa kekerasan tidak bisa menyelesaikan masalah dan fungsi dari projekn ini jika dicetak dalam jumlah banyak akan ada gerakan untuk menyadari arti dari kata-kata tersebut.
Warna tulisan pada baju memilih warna biru dan hijau karena biru memberikan kesan komunikasi, kebijakkan, tenang, kedamaian, panutan, pesan, ide, persahabatan, dan harmoni. Warna biru pada dasarnya dapat menciptakan perasaan yang damai, tenang, dan juga menekankan keinginan. Sementara warna hijau menunjukkan bumi, keseimbangan, pembaharuan, digunakan untuk merangsang kreatifitas dalam berpikir, menenangkan pikiran.
Kami memilih kaos karena menurut hasil survey yang ada , kira-kira hampir 90% pesan dapat tersampaikan apabila dikemukakan melalui wujud media , baik itu media iklan maupun wujud kaos seperti yang kami buat .Pemikiran kami jika kaos ini dicetak dalam jumlah yang banyak dapat memberikan  efek tberbeda dikalangan masyarakat .Mereka akan tertarik hanya dengan melihat kaos tersebut dan malah mereka akan membacanya sehingga pesan yang kami sampaikan juga telah berhasil memberi dampak lebih .
LATAR BELAKANG
 Kekerasan dalam rumah tangga merupakan salah satu pelanggaran HAM yang terus menerus terjadi. Setiap tahunnya kasus pelanggaran HAM ini semakin meningkat. Jumlah kasus KDRT dari tahun 2010-2012 ada sekitar 245 kasus. Tidak adanya penurunan kasus setiap tahunnya. Kasus KDRT yang terjadi di Indonesia sering di alami oleh kaum perempuan dari kaum laki-laki. Di Indonesia sendiri, kaum laki-laki masih menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dibandingkan dengan perempuan. Kekuasaan itu sering disalah artikan terutama ketika membangun sebuah ruamah tangga. Suami beranggapan kalau dia memiliki posisi yang lebih tinggi dari isterinya. Sehingga, ia bisa memperlakukan isterinya sesuai dengan kehendaknya. Oleh sebab itu, kami memfokuskan masalah KDRT yang terjadi pada isteri oleh suaminya. 
 UNDANG-UNDANG
Pasal 28G ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945 menentukan bahwa "Setiap orang berhak atas perlindungan diri sendiri, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi"
OUTCOME
           Dengan dibuatnya kaos bertuliskan kata-kata mengenai anti kekerasan maka diharapkan adanya kesadaran orang yang menggunakan kaos tersebut ataupun yang melihatnya merasa sadar akan pentingnya hak asasi manusia untuk mendapat perlindungan .
           Pembahasan kami mengenai tingkat kematian wanita tinggi karena KDRT diharapkan menyadarkan masyarakat bahwa tindakan KDRT merupakan pelanggaran HAM yang harus ditindaklanjuti secara serius.
           Permainan kata-kata sehingga terlihat menyindir kaum laki-laki diharapkan agar laki-laki tidak menyalahartikan “pemimpin”. Sehingga kaum laki-laki tidak seenaknya memperlakukan wanita semaunya
           Kata-kata dan gambar yang dramatis diharapkan dapat mendorong rasa tanggung jawab atas permasalahan KDRT sehingga terjadinya penurunan angka kematian pada wanita akibat KDRT
Karya ini dibuat oleh :
Steven Sebastian 11120210018
Stella Maris Mauretha 11120210035
Cathy Irawati 11120210086
Krisalita Alfa 11120210088